Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ketika Menikmati Situ Lembang


Dulu. Ketika kuliah tingkat 2. Sering sekali bermalam di sebuah kawasan yang sangat sejuk dan indah. Namanya Situ Lembang. Hampir tiap minggu pergi kesana. Situ Lembang merupakan sebuah danau yang terdapat di kawasan Lembang - Bandung Utara dan terletak di antara kaki Gunung Tangkuban Perahu dan kaki Gunung Burangrang.


Tempat ini terletak pada ketinggian 1.567m dpl, konfigurasi lapangan umumnya landai. Kawasan ini mempunyai curah hujan 2.500mm/tahun dengan suhu udara 15-25C.

Jika diklatsar, setiap tahun melewati kawasan ini. Biasanya kami singgah untuk bermalam, lalu besoknya melanjutkan perjalanan menuju gunung tangkuban perahu.  Siti Lembang biasanya digunakan untuk wisata harian dengan kegiatan yang dapat dilakukan adalah piknik, lintas alam, memancing dan berperahu didanau.


Areal seluas 74ha di Bandung Utara ini tadinya merupakan hutan produksi. DAnaunya yang mempesona merupakan salah satu daya tarik obyek wisata ini sehingga dikembangkan sebagai wisata harian dimana pengunjung dapat mengadakan kegiatan lintas alam, memancing dan berperahu.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Naik-naik ke Puncak Gunung Lagi






Saya sungguh serasa tak memiliki kekuatan lagi berjalan di jalan setapa menuju gunung. Kalau dulu tas ransel yang beratnya melebihi berat badan, saya pikul dan menaiki gunung itu kuat sekali. Maka sekarang tidak lagi. Jangan kan tas ransel itu, tas gendong yang berisi buku fisika karangan marten kaanginan pun sudah lemas kaki ini ketika menaiki gunung.

Ini terjadi pada saat survey field trip untuk kegiatan di sekolah saya. Ya! bersama dua teman, saya menaiki gunung padang di kawasan Cililin Bandung Barat. Gunung itu tidak terlalu tinggi. Kira-kira dibawah 1000 mdpl. Tapi entah mengapa nafas dan kaki sudah tak seprima dulu. Kalo dulu gunung setinggi apapun bisa saya daki dengan sedikt kendala. 

Hilang sudah masa kejayaan itu!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengalaman Menelusuri Retakan di Gunung Tampomas



Tepatnya pada tanggal 30 Desember 2007, aku dan Tim Ekspedisi Geofisika Komunitas Hijau Fisika (KHAUF) berhasil masuk kadalam rekahan dikawasan gunung Tampomas. Rekahan ini diperkirakan memiliki kedalaman rata-rata sekitar 20-30 meter dan panjang rekahan sekitar 100-200 meter.

Teka-teki seputar timbulnya rekahan sampai saat ini masih menjadi misteri karena tidak ada keterangan atau bukti otentik yang menjelaskan secara terperinci tentang timbulnya rekahan dan seputar meletusnya gunung tampomas. Menurut cerita yang merkembang, rekahan ini timbul dari dugaan akan meletusnya gunung tampomas pada zaman dahulu. Untuk mecegah agar gunung tampomas tidak meletus maka sebagai gantinya (tumbal,red) harus ditebus dengan keris emas.

Dari hasil pengamatan selama kurang lebih 2 jam , suhu didalam rekahan mencapai 15-18 oC dan tekanan sekitar 82-90 Pa. Batuan yang terdapat pada rekahan pada umumnya memiliki warna merah dan disekitar batuan yang tekena sinar matahari banyak ditumbuhi oleh tumbuhan lumut.

Fauna yang terdapat didalam rekahan pada umumnya adalah kelelawar dan sebagian lagi terdapat beberapa serangga. Tim ekspedisi hanya mampu melakukan investigasi secara langsung didalam rekahan sekitar 50-60 meter panjang rekahan. Kendala yang dihadapi adalah karena gelapnya rekahan dan banyaknya kelelawar yang menganggu.

Kendala lain ketika melakukan pengamatan adalah turunnya suhu secara derastis. Setelah 1 setengah jam berada didalam rekahan temperatur semakin menurun yaitu sekitar 15 oC. Penurunan suhu ini diduga di kerena turunnya kabut kedalam rekahan yang mengakibatkan keseimbangan termal didalam rekahan tidak stabil, sehingga mengakibatkan turunnya suhu secara drastis.
Menurut narasumber yang kami bawa kelapangan, mang kecrek, bahwa sekitar tahun 1989 ada seorang mahasiswa IKIP bandung (sekarang UPI, red)pernah menuruni rekahan ini, tetapi hanya melakukan pengambilan air tidak meneliti secara terperinci.

Berdasarkan pengamatan, sekitar pukul 21.00 ke atas rekahan ini mengeluarkan bau belerang yang menyengat. Hal ini diduga, adanya aliran lava muda disekitar rekahan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS